Merica, Bikin Cingebul Jadi Desa Entrepreneurship Banyumas
Panen raya merica di Desa Cingebul, satu petani menghasilkan antara 50 kilogram hingga 450 kilogram merica. (foto: Admin-r)
Cingebul.desa.id – Desa Cingebul Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terpilih menjadi salah satu diantara enam desa di Kabupaten Banyumas yang didapuk menjadi ‘pilot project’ Desa Mandiri Usaha (entrepreneurship).
“Di Desa Cingebul ada budaya tanam merica yang berkembang di masyarakat. Pemkab Banyumas ingin merica jadi ikon usaha di desa ini,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi, Sumber Daya Manusia dan Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (Bapermas PKB) Banyumas, Amrin Makruf, beberapa waktu lalu.
Amrin menjelaskan, Pemkab Banyumas membentuk enam desa rintisan mandiri usaha atau Desa Entrepreneurship. Salah satunya Cingebul. Masing-masing desa memiliki produk unggulan dan branding daerah berbeda.
“Keenam desa ini merupakan desa ‘pilot project’ desa entrepreneurship. Ke depan diharapkan bisa membuka lapangan kerja untuk umur produktif,” ujarnya.
Keenam desa ini adalah, Desa Cingebul dengan produk utama merica dan jamur tiram, lalu Desa Gumelar dengan produk tapioka dan kambing etawa, kemudian Desa Pesantren dan Tambak dengan konsentrasi produk olahan dari peternakan bebek dan mentok. Terakhir desa Kebocoran dan Piyasa dengan produk pertanian dan perikanan.
“Dari 351 desa yang ada di Banyumas, hanya enam desa yang terpilih melakukan kegiatan (usaha mandiri) ini,” ungkapnya.
Amrin menjelaskan rintisan desa entrepreneurship adalah konsep pembangunan perdesaan dengan mendorong pengembangan usaha menengah keuangan mikro (UMKM) dan kelompok usaha berbasis potensi desa. “Masing-masing desa akan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola potensi desa dengan unit usahanya,” jelasnya.
Sementara, Kepala Desa Cingebul, Khusnadin menjelaskan selain merica, direncanakan Cingebul bakal mengangkat produk unggulan lainnya, yakni jamur tiram dan peternakan kambing. Khusus
Peternakan kambing, ia menyebut lebih dari 60 persen warga Cingebul merupakan peternak kambing kelas rumah tangga.
“Kambing juga menjadi bagian budaya masyarakat Cingebul. Sebagian besar warga di Cingebul memiliki kambing. Kami ingin budaya ini lestari dan bisa menjadi alternatif pendapatan warga,” jelasnya.(Admin-r)
Bentuk Bumdes dengan pengelolaan profesional, bikin bisnis plannya dan beri honor pengelolanya. 2 hal tsb biasanya terlupa
Aku Cinta Produk Desa..
Sukses….
Begitu banyak potensi desa, semoga bisa mensejahterakan warganya.
Salam ….
Ohh… Mingkin di Desa Cingebul ya budidaya jamur tiram yang pernah diomongin ama temen2 aku.
Betulll… bisa maen ke sini kok. Belajar budidaya merica, jamur tiram, dan liat2 kambing. Hehe, ditunggu lho…
Cingebul memang mantap.
tulisannya bagus dan inspiratif, cocok untuk belajar para pewarta desa. salut
kisah potensi desa yg mantep. tambahin foto2nya dong. khan selain merica, ada ttg potensi ternak kambing juga. semangat!
Oke Om Donny, kumpulin dulu nih fotonya
Desa Cingebul sudah wujudkan kemandirian melalui potensi mericanya, ayo desa yang lain tunjukkan potensi apa yang ada untuk terus dimunculkan, agar mendapatkan peningkatan ekonomi warga. Kalo bukan kita siapa lg, kl bukan sekarang kapan lagi!
luar biasa desa cingebul, semoga sukses!
salam dari klaten
Mantap. Lanjutkan dan kembangkan sebagai salah satu produk unggulan BUMDes.
Makasih, wan kawaaaa..aann. Mudah2an bermanfaat. Mari Maju bersama!
Menuju desa mandiri, lanjutakn dan semangat
Semoga desa cingebul menjadi desa para entrepreneurship karna warganya yang berhasil memakai SDA yang ada di desa cingebul dengan efesien dan efektif untuk memperoleh produksi yang bermutu dan berharga tinggi. Maju terus untuk Mengembangkan produk desa. Merdesa!!!